Bookmark Page !

Tuesday, May 31

Managing Yours Sales & Distribution Activities

LATAR BELAKANG PROGRAM :

Sebagai Komandan Lapangan (Field Commander) atau Manager lini pertama, seorang Sales Supervisor wajib memiliki kemampuan dalam menerjemahkan Program yang telah dirancang oleh Management ke dalam bentu Petunjuk Pelaksanaan Tugas yang praktis di lapangan
Sebagai seorang yang memperoleh hasil melalui orang lain, maka keterampilan Interaksi & Komunikasi merupakan syarat utama yang harus dimiliki oleh seorang Sales Supervisor dalam memimpin pengembangan pasar bersama Team Penjualannya
Masih ada ditemui Sales Supervisor dalam mengerjakan tugas sehari-hari masih banyak mengerjakan pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh Salesman. Pekerjaan utamanya sebagai Supervisor yang harus membuat Perencanaan, Petunjuk Pelaksanaan Tugas, Pendelegasian, Bimbingan & Dorongan, Monitoring & Evaluasi, serta Pengembangan Kinerja bawahan tidak sepenuhnya dilakukan.



SASARAN PROGRAM :

Setelah selesai mengikuti Programini para peserta akan :
Menyadari peran sebagai Sales Supervisor yang lebih banyak berada di tengah-tengah Team Penjualannya (sebagai Field Commander), yang dalam melaksanakan tugas bisa membedakan antara Aktivitas Tehnis dan Aktivitas Supervisi
Mampu menerjemahkan program Kerja ke dalam bentuk Rencana Langkah-Langkah Praktis di lapangan, sebagai pedoman bagi Team Penjualan dalam menjalankan tugas
Memiliki kemampuan interaksi & komunikasi dengan bawahan melalui Sales Meeting yang rutin, pendelegasian dan perintah kerja yang efektif, kontrol yang cermat, serta bimbingan yg terus-menerus
Memiliki kemampuan dalam mengembangkan kinerja Team Penjualan, dengan cara melakukan monitoring & evaluasi kinerja bawahan di pasar, secara berkesianambungan, yang ditindaklanjuti dengan melatih mereka di tempat kerja (On-the-Job Training).

GARIS BESAR MATERI :

Peran dan tanggung jawab seorang Sales Supervisor sebagai Komandan Lapangan
Perbedaan antara AktivitasTehnis dan Aktivitas Supervisi
Peran strategis seorang Sales Supervisor sebagai jembatan antara Management dan Karyawan
Aktivitas seorang Sales Suparvisor sehari-hari
Hakekat dari sebuah Perencanaan
Bagaimana menentukan Sasaran dari sebuah Perencanaan
Prinsip Dasar dalam menetapkan Sasaran
Peran Sales Supervisor dalam menerjemahkan Program ke dalam Rencana Tindakan Praktis
Format Rencana Tindakan (Action Plan)
Proses merancang Perencanaan yang komprehensif dalam mengembangkan pasar
Bagaimana melakukan Fact Finding di pasar
Bagaimana menetapkan Rencana Pengembangan berdasarkan Fact Finding
Hubungan antara Perencanaan dan Pelaksanaan
Mengapa tugas perlu didelegasikan, serta manfaat bagi Supervisor, maupun Salesman

4 Tahap dalam proses Memberi Perintah Kerja

Kondisi yang mempengaruhi cara memeberi perintah
Bagaimana menindaklanjuti perintah
Hakekat Memimpin Rapat, serta proses step by step
Bagaimana mencatat dan menindaklanjuti hasil rapat
Bagaimana mempersiapkan Rapat Penjualan (Sales Meeting) rutin
Proses Memimpin Rapat Penjualan step by step
Monitoring & Evaluasi sebagai salah satu Aktivitas Supervisi dari seorang Sales Supervisor
Penggunaan Key Indicator dan SOP dalam proses melakukan evaluasi
Mekanisme Monitoring & Evaluasi terhadap kinerja Salesman di pasar
Bagaimana merancang Rencana Pola Evaluasi dan Formulir Evaluasi
Bagaimana merencanakan dan melaksanakan Pelatihan di Tempat Kerja (On-the-Job Training)

TARGET PESERTA :

Sales Supervisor atau Sales Coordinator / Area Coordinator yang berperan sebagai Komandan Lapangan yang tugas utamanya membimbing, membina, serta mengontrol aktivitas Salesman di pasar

JANGKA WAKTU :

2 (dua) hari @ 7 (tujuh) jam efektif per hari, atau 14 (empatbelas) jam efektif

METODOLOGI BELAJAR – MENGAJAR :

Menjelas konsep yang diikuti oleh contoh-contoh yang berkaitan dengan cara merancang Rencana Tindakan Praktis dilapangan, cara memimpin Rapat Penjualan, cara merancang System Evaluasi serta mekanisme pelaksanaannya, termasuk cara Memberi Perintah Kerja. Selanjutnya setiap peserta diminta Latihan / Praktek melakukan sesuai contoh.

Monday, May 30

Tugas Supervisor

Tugas Supervisor

Peran kerja supervisor berada di level tengah, yaitu di antara para atasan pembuat kebijakan dan di antara para staf pelaksana rutinitas di lapangan. Dengan fungsi kerja yang berada di antara itu, maka tugas utama supervisor adalah melakukan supervisi terhadap para staf pelaksanan rutinitas aktivitas bisnis perusahaan sehari-hari. Supervisor adalah level kepemimpinan yang tidak boleh membuat kebijakan yang bersifat strategis, tapi hanya menerjemahkan dan meneruskan kebijakan strategis atasannya kepada para bawahan untuk dikerjakan secara efektif dan produktif. Oleh karena itu, seorang supervisor harus memiliki kompetensi berkualitas tinggi yang mencakup keterampilan membangun relasi di antara atasan dan bawahan; keterampilan terhadap fungsi dan peran kerja agar mampu bekerja secara optimal, kreatif, efektif, berkualitas, produktif, efisien, bersinergi, dan cerdas melakukan supervisi terhadap bawahan; keterampilan kecerdasan emosional dan mind set positif.

Ada begitu banyak tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan, tetapi waktu dan ketidakmengertian selalu menjadi kendala utama dalam proses perampungan semua pekerjaan secara tepat waktu dan tepat sasaran. Sudah menjadi rahasia umum bahwa sebagian besar supervisor merasa tertekan dalam rutinitas kesibukan kerja sehari-hari, yang membuat mereka kurang mampu untuk berpikir kreatif dan strategis terhadap fungsi dan peran kerjanya.

Sebagai ilustrasi misalnya,Ada seorang pemilik kuda yang memiliki 10 ekor kuda. Tugas-tugas kuda-kuda tersebut adalah membantu si pemilik mengangkut karung-karung hasil pertaniannya pergi ke pasar yang berjarak 70 km dari tanah pertanian. Setiap hari setiap kuda harus mengangkut 50 kg beban di atas punggungnya dan berjalan menempuh jarak 70 km tersebut.


Untuk memastikan kuda-kuda tersebut mampu mengangkut beban sebanyak 50 kg, si pemilik kuda harus merawat setiap kuda dengan baik. Ia harus memastikan kuda sudah mendapatkan makanan terbaik, vitamin yang tepat. Secara berkala tiap kuda harus dimandikan, diberi kesempatan untuk bermain-main. Di waktu-waktu tertentu, si kuda akan diajak berkomunikasi & dibelai-belai. Dan yang tidak kalah pentingnya, kuda-kuda ini juga harus dilatih agar mampu mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik.

Apa tujuan si pemilik kuda merawat kuda-kuda sedemikian rincinya? Kenapa ia harus tekun menjalankan proses merawat kudanya setiap hari? Padahal ia bisa saja hanya memberi makan dan menggunakan kuda-kuda itu sebagai pengangkut karung setiap harinya.

Jawabannya sudah jelas, bila si kuda sehat dan terampil, maka si kuda bisa mengangkut beban kerja dari si pemilik. Bila si kuda sakit-sakitan, maka si pemilik harus mengangkut sendiri si kuda. Dan si pemilik sekarang berubah fungsi menjadi kuda !

Ilustrasi di atas identik dengan situasi nyata kerja di dalam perusahaan. Misalnya, seorang Sales Supervisor yang dibebankan target menjual sebesar Rp. 500 juta perbulan dan dipercayakan untuk memiliki 10 orang salesman ( anak buah ). Apabila dibagi rata, maka beban seorang salesman menjadi Rp.50 juta perbulan. Bila diibaratkan para salesman adalah kuda ( untuk mempermudah penjelasan saja ), maka setiap kuda akan menanggung beban Rp.50 juta.

Apa yang menjadi tugas seorang Sales Supervisor agar supaya setiap salesman bisa berhasil mencapai Rp.50 juta setiap bulan? Seperti si pemilik kuda dalam ilustrasi diatas, Sales Supervisor seharusnya mengembangkan, memberdayakan, komunikasi, melatih dan memotivasi para salesmannya. Apa akibatnya bila Sales Supervisor tidak lakukan hal tersebut? Maka dia harus terjun ke lapangan untuk jualan, untuk menutupi kekurangan dari para salesmannya. Berarti si Sales Supervisor akan mengambil alih beban salesmannya.

Dengan kata lain si Sales Supervisor berfungsi menjadi "kuda", dan dia disebut sebagai pemimpin "cap kuda". Fungsi Sales Supervisor seharusnya sebagai pengelola kuda, bukan menjadi kudanya. Situasi seperti ini sering dijumpai di dunia kerja yang nyata, banyak pemimpin yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya seorang pemimpin.

Peran penting seorang supervisor adalah sebagai koordinator unit kerja. Untuk menjadi koordinator yang efektif, supervisor wajib memahami karakter pekerjaan dan karakter sumber daya yang dikelolanya. Persepsi yang bersifat objektif dengan mempertimbangkan semua risiko, peluang, dan potensi keunggulan dari semua sumber daya yang dikelola akan mendorong antusias supervisor untuk selalu memperbaiki sikap dan perilaku dalam usaha menciptakan cara - cara kerja yang efektif dalam menghasilkan kinerja terbaik. Setiap supervisor harus selalu sadar bahwa jika dia ingin berprestasi menjadi supervisor andal di tempat kerja, maka dia harus mampu mengubah persepsi dan kualitas dirinya menjadi lebih efektif dengan pikiran dan tindakan positif. Dan untuk mengubah dirinya secara efektif, dia harus mengenal apa yang dia kerjakan, siapa yang membantu pekerjaan dia, serta apa saja alat - alat terefektif yang dia perlukan untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawab pekerjaan dengan sempurna. Setiap pekerjaan harus dilakukan melalui serangkaian proses kerja yang efektif dan tepat sasaran. Peran kerja supervisor tidak boleh sekedar menjadi ban serap atasannya, supervisor tetaplah seorang pemimpin walaupun otoritasnya sangat terbatas. Dan sikap perilaku supervisor andal tidak akan pernah melempar tanggung jawab kepada atasan, tapi akan membangun tim unit kerja yang efektif untuk secara terampil memecahkan masalah dan membuat solusi terhebat.



Mengapa banyak Leader yang tidak mau mengembangkan anak buahnya? Mengapa banyak Leader yang lebih senang mengambil beban kerja anak buahnya ketimbang disuruh melatih dan memotivasi bawahannya? Mengapa banyak Leader yang berfungsi sebagai "kuda" dan bukannya jadi "pengelola kuda" yang baik? Ada beberapa alasan yaitu :

a. Paradigma "Kalau anak buah saya pintar, nanti posisi saya terancam"
"Kalau saya didik mereka, mereka jadi pintar, dan nanti saya disaingi oleh mereka, bahkan bisa saja terjadi mereka nanti yang dipromosi. Dengan kata lain, dari pada mereka jadi pintar nantinya, lebih baik saya lakukan "proses pembodohan" pada mereka."

Ini adalah paradigma feodal, paradigma yang lebih suka melihat orang lain "tetap bodoh". "Dari pada saya tersaingi, lebih saya baik saya jadi kuda saja" adalah pola pikir yang sempit. Pola pikir seperti inilah dan kualitas "kuda" lah yang membuat karirnya tidak pernah akan naik.

"Kan, yang penting targetnya tercapai." Kilah seperti ini tidak salah, target memang tercapai, tetapi siapa yang melakukan? Si pengelola kuda atau kuda-kudanya? Seorang pemimpin yang berhasil, adalah seorang pemimpin yang bisa membuat para anak buahnya menjadi terampil dalam melaksanakan tugasnya.

b. Pemimpin Model Rambo
Ciri-ciri pemimpin model Rambo adalah :
# Ingin mengerjakan segala sesuatu sendirian.
# Memiliki kepuasan yang tinggi bila bisa melakukan semuanya sendiri dengan sempurna.
# Tidak mudah percaya kepada orang lain.
# Tidak mau menanggung resiko kalau hail pekerjaan anak buahnya tidak memuaskan. ( Ini adalah tipe pemimpin yang "mereknya memang "Leader", tapi kualitasnya adalah kualitas kuda kualitas seorang pelaksana )
# Tidak mudah menerima sudut pandang orang lain

Seorang pemimpin Rambo adalah seorang Leader yang tidak mau membimbing "kuda-kudanya", karena faktor-faktor diatas. Ia cenderung menjadi seorang single fighter, walaupun perusahaan sudah mempercayakan "kuda-kuda" dalam team nya. Tipe pemimpin seperti ini adalah tipe pemimpin yang sulit untuk bekerja dalam team.

c. Pemimpin Model Kurir
Gaya kepemimpinan kurir adalah gaya memimpin dengan meneruskan sebuah tugas yang didapatkan kepada bawahannya tanpa menganalisa kemampuan anak buahnya tersebut.

Contohnya, seorang General Manager berikan tugas kepada Manager. Manager mendelegasikan tugas tersebut kepada Supervisor tanpa mengetahui kemampuan dan kesulitan yang mungkin dimiliki Supervisor. Supervisor,mengikuti teladan si Manager, meneruskan tugas tersebut kepada anak buahnya dengan cara yang sama, yaitu tanpa analisa lebih dahulu tentang kemampuan anak buahnya.

Karena bawahan tidak mengerti & tidak mampu, maka tugas tersebut didelegasi ulang ke si Supervisor. Supervisor juga tidak mampu melanjutkan tugas tersebut, dan akhirnya dimuntahkan kembali kepada Manager. Dan karena Manager merasa harus bertanggung jawab, akhirnya dia harus turun langsung mengerjakan perkerjaan yang sebenarnya bisa dikerjakan pekerjanya. Siklus ini terjadi terus menerus dan berulang terus menerus. Ternyata Manager lebih suka bersusah payah mengerjakan pekerjaan orang lain dan menjalankan fungsi kepemimpinan hanya sebatas kurir.

d. "Work Hard Only" vs "Work Hard + Work Smart"
Penjelasan dan contoh-contoh diatas merupakan bukti-bukti yang jelas bahwa banyak pemimpin yang lebih senang kerja keras saja, yaitu lebih senang memposisikan diri jadi kuda serta mengerjakan tugas-tugas yang tidak sanggup diselesaikan oleh bawahannya.




Pemimpin yang cerdas tidak pernah akan mau menjadi "kuda", karena kelasnya mereka adalah Leader, "Si Pengelola Kuda-Kuda". Pemimpin yang cerdas tahu persis bahwa tugas mereka adalah mengembangkan dan memberdayakan anggota team sedemikian rupa agar mereka sanggup melaksanakan porsi tugas mereka secara mandiri.

Pemimpin yang cerdas akan memfokuskan dirinya menjalankan fungsi-fungsi Leadership - Management - Communication terhadap seluruh anggota teamnya. Tujuannya adalah apabila anggotanya sehat dan terampil, maka beban serta target si pemimpin akan sanggup dijalankan oleh para anggota teamnya.

Pemimpin yang cerdas akan fokus pada hal-hal yang strategik untuk membangun masa depan untuk teamnya, dan membuka jalan bagi anggota teamnya untuk berjalan ke tujuan. Hal ini baru bisa dilaksanakan apabila tugas-tugas dan beban-beban yang menjadi porsi bawahannya bisa ditanggung oleh mereka dengan efektif.

Apabila Anda ingin didukung oleh anak buah Anda, dukung mereka terlebih dahulu. Bila Anda ingin dibantu oleh anak buah, bantu mereka dulu. Prinsip didalam kepemimpinan adalah "Perlakukan orang lain, sebagaimana saya ingin diperlakukan"




Sumber : ahli sumber

Itu bukan alasan

Itu bukan alasanDengan wajah merah padam, nyonya Tutik menyerbu masuk ke ruang Kepala Sekolah. “Saya ingin tahu,” katanya dengan gigi gemeletuk, “Mengapa anak saya, wulan, diberi nilai nol untuk ujian bahasa?!”
“Tenang, tenang, Ibu,” kata Kepala Sekolah. “Biar kita panggil guru bahasanya. Ia tentu punya alasan.”
Beberapa saat kemudian datanglah guru yang dimaksud.
“Mengapa kau berikan nilai nol untuk ujian bahasa kepada wulan anakku?” tanya nyonya Tutik sambil meremas-remas tangannya.
“Tidak ada pilihan lain,” kata guru itu. “Ia memberikan kertas putih, tak satu pun yang ditulisnya di sana.”
“Itu bukan alasan,” potong nyonya Tutik dengan kasarnya.
“Setidak-tidaknya Anda “kan bisa memberikan angka tujuh untuk kebersihannya itu.”




Sesuai umurnya

Seorang wanita berada di Kasino untuk pertama kali. Di meja rolet dia berkata, “Gue nggak tahu mau pasang nomer berapa.”
Seorang pemuda tampan di dekatnya menyarankan supaya pasang angka umurnya. Sambil senyum diletakkannya uangnya di nomer 32.
Roda rolet berputar dan jarumnya menunjuk ke nomer 41.
Senyum wanita tadi hilang dan dia langsung pingsan.

Ukuran perang dingin


Tahun limapuluhan perang dingin Amerika dan Rusia. Untuk menunjukkan adanya niat baik, Amerika memesan satu juta kondom ke Rusia, tetapi untuk mengecilkan nyali bangsa Rusia kondom yang dipesan diminta berukuran 50 cm semua. Satu bulan kemudian Rusia mengirim sejuta kondom yang dikemas dengan rapih, dan di setiap kemasan ditulis “medium”.


Yahoo Sudah Tutup?

Suatu hari, Ipul, dan Dede memperbincangkan ponsel baru Tio yang memiliki kemampuan 3G. Dengan ponsel tersebut, Tio mengaku bisa melakukan apa saja, termasuk mencari pacar lewat situs Friendster.

Tio : Nih, cewe baru gue. Kenalan di Friendster

Dede : Wah, hebat banget lo! bisa kenalan di friendster lewat hape. Gue juga mau, dong.

Tio : Ya udah, lo punya account di Friendster, ga? gampang kok. Lo punya email, ga?

Dede : Belom punya. Gimana caranya?

Tio : Lo ke Yahoo aja.

Dede : (sambil melihat arloji di tangannya). Yah, udah jam 6 sore gini. Pasti Yahoo udah tutup.

Tio : (bengong, lalu garuk-garuk kepala)

Ipul, yang sedari tadi hanya mendengarkan pembicaraan kedua orang tersebut, tiba-tiba angkat bicara.

Ipul : Ya udah, De… Besok aja gue yang ke Yahoo, pagi-pagi, sekalian gue ngantor. Kan Yahoo deket sama kantor gue.

Tio : (semakin bengong, lalu menggaruk kepala lebih keras)


Profesor sedang keluar

Pada suatu malam seorang profesor yang pelupa dan linglung pulang terlambat. Ketika hendak membuka pintu, dia sadar bahwa dia tidak membawa kunci rumah. Akhirnya dia mengetuk-ngetuk pintu rumahnya hingga istrinya terbangun dan membukakan pintu.
Karena keadaan rumah sangat gelap, pada waktu membuka pintu sang istri tidak dapat mengenali si profesor yang adalah suaminya. Sang istri lalu berkata, “Maaf Pak, … Profesor sedang keluar, dia tidak ada di rumah.”
Profesor pelupa itu menjawab, “Oke, kalau begitu saya akan kembali lagi besok. Terima kasih, Bu!”Berapa sih tadi angkanya


Sekelompok lelaki jongkok berkeliling di ujung jalan. Mereka sedang berjudi dengan menggunakan dadu. Tiba² datang seorang perempuan seksi yang langsung saja duduk diantara mereka dan meletakkan uang setengah juta rupiah sebagai taruhan. Bandar setuju.
“Nggak keberatan kan kalau saya melepaskan rok saya agar saya bisa duduk dengan enak dan melempar dadu dengan enak,” perempuan tersebut melepaskan roknya dan ternyata ia tidak memakai CD.
Ia duduk di atas kedua lututnya kakinya yang merenggang, dan kemudian dengan setengah menungging, perempuan tersebut melemparkan dadunya.
“Ayolah sayang… buat beli CD nih!”
Sesaat kemudian, “Hore. aku menang, aku menang.” Perempuan tersebut berteriak kegirangan sambil mengambil uang dan bajunya, kemudian segera meninggalkan tempat tersebut. Semua lelaki yang berada di situ melongo.
Akhirnya seseorang bertanya, “Berapa sih tadi angkanya?”
Yang lain saling berpandangan dan kemudian berkata,
“Aku tadi juga nggak melihat dadunya.”

Sampai kapan bisa bertahan


Seorang lelaki memasuki Ruangan Kantor dengan wajah agak kusut. Ketika ditanya oleh rekan² kerjanya yang kebetulan semuanya lelaki, ia mengatakan kalau habis bertengkar hebat dengan istrinya.
“Istriku memberiku ultimatum, mau berhenti merokok atau ia tidak akan melayaniku lagi di ranjang,” kata lelaki tersebut.
“Wah berat juga,” komentar seorang teman.
“Lalu apa jawabanmu?” tanya rekan yang lain.
“Tentu saja aku mempertahankan rokokku,” jawab lelaki tersebut.
“Hah? Kamu memilih rokok drpd seks? Sampai kapan kamu bisa tahan?”
“Sampai kekasih gelapku mati kali ya…”


Kenapa apelku menjadi cokelat?


Seorang anak laki-laki usia empat tahun sedang makan apel di kursi belakang mobil dalam perjalanan pulang dari sekolah. Dia bertanya kepada ayahnya yang sedang mengemudi, “Yah, mengapa warna apelku berubah menjadi coklat?”
“Karena,” jawab si ayah menjelaskan, “Setelah kamu memakan kulitnya, daging buah apel itu akan langsung kontak dengan udara, yang menyebabkan daging buahnya teroksidasi dengan molekul-molekul yang dapat mengubah struktur buah apel itu, sehingga akhirnya buah apel itu berubah warna.”
Setelah sang ayah selesai menjelaskan, suasana menjadi sunyi beberapa lama, sampai tiba-tiba sang anak bertanya dengan suara perlahan, “Yah, Ayah tadi bicara sama aku ya?”

Kamu bukan mau memotong anu saya kan?


Seorang pekerja Konstruksi pulang kerumah lebih dini dari biasanya, dan dia menemukan isterinya di tempat tidur dengan lelaki lain. Pekerja konstruksi menarik lelaki itu ke gudang di belakang rumahnya dan mengambil sebuah catok dan menjepit anu si lelaki itu. Setelah pasti terjepit dengan erat, dia mengambil batang pemutar catok dan membuangnya jauh². Kemudian dia mengambil gergaji, si lelaki dengan ketakutan memekik: “Stop! stop! kamu bukan.. mau memotong anu saya kan?”
“Bukan” jawab suami yang sedang berang itu sambil memberikan gergaji itu kepada si lelaki: “Saya hanya mau bakar gudang ini.”



Gue baru saja cium Ibumu


Tiga orang pria sedang minum² di Bar ketika seorang pemabuk masuk, terus ngomong sambil berteriak kepada pria yang duduk di tengah, “Ibumu bener² penipu!”
Orang sudah menyangka bakal ada pertempuran besar²an, eh, pemuda tadi tenang² saja, kemudian pemabuk itu keluar. Sepuluh menit kemudian dia datang lagi dan ngomong kepada pria yang sama, “Gue baru saja cium ibumu, bener² asyik.”
Lagi² si pemuda nggak termakan umpan, dan pemabuk itu keluar. Sepuluh menit kemudian, pemabuk datang lagi dan ngomong, “Ibumu bahkan membiarkan aku…”
Akhirnya si pemuda nyeletuk, “Pulanglah ayah… ayah sedang mabok!”



Tetangga kita miskin

memet pulang kerumah sambil berteriak,
memet : “Tetangga kita miskin bu”.
Ibu memet : “Jangan berkata begitu, tidak baik, memang kenapa”.
memet : “Anaknya menelan uang logam Rp 50 saja mereka ribut”.



Ogah dan AblehOgah dan Ableh, dua sohib yang sudah sebulan kecanduan ngegelek (ganja), Sabtu lalu tertangkap Polisi. Sempat menginap dua malam di sel, akhirnya hari Senin nya mereka ketemu dengan pak Hakim. Pak Hakim, melihat dua anak muda, harapan bangsa, korban pergaulan masa sekarang, jadi kesel. “Kalian masih muda sudah kecanduan ngegelek… besar nanti mau jadi apa?” tanya Pak Hakim sinis.
“Ampun Pak Hakim… kami cuma ikut² an teman saja…” kata si Ogah. “Iya Pak Hakim… kami kapok deh… nggak lagi…” timpal si Ableh.
Pak Hakim tersentuh juga membayangkan anaknya yang seusia mereka. Setelah berpikir sejenak, Pak Hakim lalu mengambil keputusan.
“Baiklah… kali ini kuampuni kalian… tapi dengan satu syarat… Kalian punya tugas dalam waktu seminggu harus membujuk teman² kalian yang pada ngegelek supaya insyaf… Senen depan kalian kesini lagi untuk kasih laporan.” “Tok… tok… tok…” Hakim mengetuk palu.
Seminggu kemudian…
“Sdr. Ogah… bagaimana dengan hasil kerja Anda…?”
“Lapor Yang Mulia… saya seminggu ini berhasil membujuk teman² saya sebanyak 17 orang… untuk berhenti ngegelek…”
“17 orang???” tanya Hakim… “Bagus, hebat… bagaimana tuh caranya??”
“Begini pak Hakim… saya gambar dua lingkaran… satu besar dan satu kecil…; Lalu saya jelaskan lingkaran yang gede itu otak sebelum mereka ngegelek… sedang yang kecil itu otak setelah mereka ngegelek…”
“Bagus… bagus…” kata Hakim senang… “Lalu Saudara Ableh…”
“Saya bisa membujuk 156 teman saya yang mulia…”
“156???” tanya Hakim kaget… “Bagaimana caranya tuh???”
“Sama… Yang Mulia… saya juga bikin dua lingkaran, yang satu besar… yang satu lagi kecil…”
“Terus…?” tanya Pak Hakim…
“Saya bilang… yang kecil ini lobang pantatku kemarin sebelum masuk bui…”



Aku punya 200 ikan

Santi : “Eh, Lin! Tau “nggak, Aku punya 200 ekor ikan Mas, lho!”
Lintang: “Oh ya?! Dimana kamu taruh ikan sebanyak itu, kamu kan “nggak punya kolam ikan atau akuarium?”
Santi : “Ssst, aku taruh di bak mandiku.”
Lintang: “Lho, kalau kamu mandi, gimana donk?”
Santi : “Tenang aja deh, semua ikan itu sudah aku tutup matanya.”




Saya masih menunggu jawabanmu, sayang

Nona Anna baru saja diajak pacar barunya, Yono yang seorang playboy, menginap di Villanya. Pada suatu malam setelah making love, Nona Anna bertanya pada Yono,
“Sayangku, sudah berapa wanita yang kau ajak kemari?”
Terdengar hening selama 3 menit. Lalu Nona Anna berkata, “Saya masih menunggu jawabanmu, sayang”
Yono berkata, “Sebentar.. saya masih menghitung, sayang…”

Rubah gaya rambutmu

Ogah yang baru beberapa minggu tinggal di luar negeri menerima surat dari ibunya, memintanya untuk mengirim foto. Padahal foto yang ia punya semuanya foto telanjang ketika sedang di Pantai bersama teman²nya.
Tapi Ogah tidak kehilangan akal. Diguntingnya fotonya menjadi setengah badan dan mengirimkan bagian yang atas. Seminggu kemudian datang surat dari ibunya yang mengatakan bahwa neneknya juga ingin dikirimi foto.
Sekali lagi Ogah menggunting fotonya, tapi sayangnya ia salah mengambil yang bagian bawah dan mengirimkannya kepada neneknya. Ketika teringat kalau mata neneknya sudah rabun, Ogah menjadi tenang.
Seminggu kemudian datang surat dari neneknya yang berbunyi, “Terimakasih fotonya. Kamu sebaiknya mengubah gaya rambutmu, soalnya model yang sekarang membuat hidungmu jadi kelihatan pesek.”

Siap kirim seluruh Indonesia